IKKON Kembangkan Potensi Deseiner Lokal
A
A
A
SAWAHLUNTO - Program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) di Sawahlunto telah dibuka. Acara yang dilaksanakan di Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto ini digelar mulai Jumat hingga Minggu (7-9/10/2016).
IKKON dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan dihadiri Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Dra Poppy Savitri, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf Spt dan jajaran Muspida Kota Sawahlunto.
Mengusung tema Basamo, IKKON Sawahlunto berkolaborasi dengan desainer lokal dalam mengembangkan potensi ekonomi local seperti, Tenun Silungkang, Payung Kote Talawi, Kerajinan Bambu dan Kerajinan Batu Bara.
"Dikumpulkan perajin dan tim IKKON dan Alhamdulillah dari lima brand menjadi satu. Alhamdulillah penyongket terbuka wawasannya dan ada inofasi yang bisa diimprof. Seperti ada kaus yang dikasih bagian kantungnya songket," kata Ali Yusuf kepada Sindonews di acara IKKON di Sawahlunto, Padang, Jumat (7/10/2016).
Menariknya, kolaborasi ini menghasilkan beragam karya menarik di antaranya kain songket yang disulap menjadi sarung bantal, tempat tisu, aksesoris yang ditenun, tiker dan bangku yang ditenun. Ada juga, kaus yang diwarnai dari batu bara, patung dari batu bara dan Payung Kote Talawi yang terbuat dari serat pisang hingga lampu yang terbuat dari Payung Kote Talawi.
"Hasil ini tidak hanya menjadi produk komuditas, tapi juga produk budaya karena memiliki nilai tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun," jelasnya.
Acara ini pun diharapkan bisa memberikan kontibusi positif bagi masyarakat Sawahlunto. Salah satunya dari segi ekomoni dan pariwisata. "Mengembangkan potensi ekonomi setempat dan dengan kolaborasi para desainer terpilih dengan pengalamannya diharapkan bisa membuka pandangan baru terhadap pengembangan potensi lokal. Nanti hasil tenunnya bisa dikasih ke homestay dan bisa memberikan ciri khas dan meningkatkan pariwisata," bebernya.
Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2016 yang dilaksanakan di 5 daerah yaitu, Sawahlunto, Sumatera Barat dengan kain tenun, Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), dan Ngada, Flores dengan tenunnya.
IKKON dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan dihadiri Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Dra Poppy Savitri, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf Spt dan jajaran Muspida Kota Sawahlunto.
Mengusung tema Basamo, IKKON Sawahlunto berkolaborasi dengan desainer lokal dalam mengembangkan potensi ekonomi local seperti, Tenun Silungkang, Payung Kote Talawi, Kerajinan Bambu dan Kerajinan Batu Bara.
"Dikumpulkan perajin dan tim IKKON dan Alhamdulillah dari lima brand menjadi satu. Alhamdulillah penyongket terbuka wawasannya dan ada inofasi yang bisa diimprof. Seperti ada kaus yang dikasih bagian kantungnya songket," kata Ali Yusuf kepada Sindonews di acara IKKON di Sawahlunto, Padang, Jumat (7/10/2016).
Menariknya, kolaborasi ini menghasilkan beragam karya menarik di antaranya kain songket yang disulap menjadi sarung bantal, tempat tisu, aksesoris yang ditenun, tiker dan bangku yang ditenun. Ada juga, kaus yang diwarnai dari batu bara, patung dari batu bara dan Payung Kote Talawi yang terbuat dari serat pisang hingga lampu yang terbuat dari Payung Kote Talawi.
"Hasil ini tidak hanya menjadi produk komuditas, tapi juga produk budaya karena memiliki nilai tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun," jelasnya.
Acara ini pun diharapkan bisa memberikan kontibusi positif bagi masyarakat Sawahlunto. Salah satunya dari segi ekomoni dan pariwisata. "Mengembangkan potensi ekonomi setempat dan dengan kolaborasi para desainer terpilih dengan pengalamannya diharapkan bisa membuka pandangan baru terhadap pengembangan potensi lokal. Nanti hasil tenunnya bisa dikasih ke homestay dan bisa memberikan ciri khas dan meningkatkan pariwisata," bebernya.
Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2016 yang dilaksanakan di 5 daerah yaitu, Sawahlunto, Sumatera Barat dengan kain tenun, Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), dan Ngada, Flores dengan tenunnya.
(tdy)